Click on Translation to understand articles in Bahasa Indonesia. . . Pasca begitu besar rumor neng Vina buka pintu untuk nego dengan Ducati di pertengahan musim lalu, tampaknya Ducati terlalu jemawa dengan predikat Dovi yang bertengger di posisi kedua klasemen. Neng Vina diombang-ambing seolah Ducati bisa memilih Quartararo. . Yamaha rupanya g pandang enteng rumor. Menyambar Neng Vina bahkan sebelum musim dimulai. Hal ini membuat Ciabatti yang masih dengan "sedikit" sombong bilang "g terlalu minat sama Vinales karena Ducati mencari rider yang terbukti bersaing dengan Marc Marquez". . Itu artinya dia mengincar Quartararo dan Rins yang di atas kertas sangat bersaing di musim 2019 tetapi bisa di bayar lumayan murah. Kata-kata Ciabatti rupanya toh setengah tong kosong, seolah Quartararo "berminat ke Ducati" karena Yamaha tidak ada pilihan lain selain menunggu babeb Vale membuat keputusan karirnya. . Dan strategi sok mahal itu menjadi bullshit sehari setelah Yamaha mengumumkan memperpanjang kontrak Vinales: Quartararo resmi promosi ke team pabrikan menjadi team mate neng Vina mengggantikan bebeb Vale selama dua tahun, 2021-2022. Harus diakui Yamaha cerdik dan gesit. Dia tau Ducati mengincar kedua ridernya itu dan mereka pun "memaksa" Vale untuk nego lebih awal. Sampai pada kesimpulan: Quartararo pengumuman kontrak duluan di pabrikan dan Vale boleh memutuskan masa depannya kapan saja dia mau. . Mau tetap membalap, seat Petronas hasil tukar guling masih tersedia. Dan Jatvis menjamin motor pabrikan full support meskipun bebeb di satelit. Tentu bukan hanya itu bagian dari nego, rumor bahwa Luca Marini menjadi bagian dari kesepakatan nampaknya adalah "pelicin" yang baik. . Semua senang semua tenang, sisa Ducati gigit jari mengharap Rins yang bisa dipastikan tidak berminat pindah. Sudahlah, ada Miller, dan Zarco si sengak yang ambisi banget jadi team mate Dovi. Ekekekek. . . #Mbak_Yu #ValentinoRossi #MotoGP #LucaMarini #JohannZarco #JackMiller #AndreaDovizioso #FabioQuartararo #MaverickVinales